July 15, 2011

Again, Tentang Kualitas Musik

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang gemar menghujat sebuah band atau seorang penyanyi. Alasannya macam-macam dan sangat beragam dari yang masuk akal hingga yang diluar akal. Katanya industri musik Indonesia sekarang sedang mengalami "jalan ditempat" atau yang lebih ekstrem ada juga yang bilang industri musik Indonesia malah mengalami kemunduran dalam hal kualitas sedangkan kuantitasnya memang sangat melonjak jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang pun mulai angkat bicara .. terutama di internet.

Ah ya ... sampai sekarang saya ga ngerti juga sebenarnya bagaimana cara mengukur kualitas sebuah karya musik, terutama musik-musik yang berkembang di ranah musik industri. Sampai sekarang saya masih befikiran kalo itu hanya hal yang abrsurd. Perlu pemahaman dari berbagai perspektif keilmuan jika ingin didapat sebuah definisi dan patokan yang jelas mengenai "karya musik yang berkualitas" ini, contohnya saja jika kita mau membahas estetika musik maka kita harus membahas estetika yang tentu akan membawa persefektif dari ilmu psikologi, atau mungkin kita mau menilai karya musik dari segi bahasa yang digunakan dalam lirik mau ga mau ya mesti membawa persepektif ilmu sastra minimal. Jadi saya berpandangan selama ini orang mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai kualitas musik ini tergantung dari persepektif mana orang menilai.

Hanya saja jika kemudian pandangan-pandangan itu berubah menjadi sebuah hujatan karena sang komentator musik kalap, ini adalah sebuah hal yang kurang wajar atau malah bisa sampai kurang ajar. Kritik bukanlah hal yang tabu, justru kritik merupakan salah satu bentuk apresiasi seseorang terhadap sebuah karya. Tapi yang membedakan kritik dengan hujatan adalah pesepektif keilmuan yang digunakan oleh pengkritik, sebuah kritik pasti memuat hal-hal positif walaupun terdengar menampar. Seharusnya kritik membuat pendengarnya menjadi mengerti bukannya depresi.

Cheerz (^^)v

0 comments: