February 15, 2011

Faktor "X" Yang Membuat Band Gulung Tikar

Band, ya memang kelihatannya hanya sebuah perkumpulan kecil dan sederhana yang biasanya dimulai dari sekumpulan orang iseng yg mencoba meniru idolanya dan mulai bermimpi menggantikan idolanya sendiri diatas panggung, [LOL] just kiding ok. Tak sedikit tapi dari perkumpulan pertemanan itu yang bisa memanage pergerakan mereka dan berakhir dengan kesuksesan, tapi lebih banyak dari perkumpulan ini yang kandas tengah jalan.


Saya ingin berbagi pengalaman kenapa sebuah band bisa pecah atau personilnya kabur. Rata-rata musikalitas tidak menjadi masalah utama, tapi justru faktor-faktor kecil yang dianggap sepele pada awalnya tapi pada akhirnya membuat penghuninya sendiri muak. Tak jarang pula gara-gara hal seperti ini hubungan pertemanan menjadi renggang.
 
  • Visi : Ini sebuah hal yang sebenarnya akan menjadi seperti cerita telenovela jika diperbincagkan dan berkesan muluk muluk. Band dengan tidak adanya visi akan kebingungan untuk menentukan arah mereka sendiri, apakah band ini akan menuju ke arah profesional atau sekedar hobi. Jika hanya sekedar penyalur hobi, ok ini tidaklah penting untuk dibicarakan karena sudah jelas "its just for have fun buddy". Tapi ketika menginginkan arah yang lebih profesional hal ini perlu dirumuskan bersama agar band sendiri mempunyai arah yang jelas dalam membentuk jalur karir dan bentuk musik band itu sendiri.
  • Berbicara di belakang alias menggosip : Ini adalah bencana besar untuk sebuah band yang malah berubah menjadi sekumpulan biang gosip (_ _) zzZZ. Dilihat dari persepektif manapun kebiasaan seperti ini adalah buruk. Kawan, saya sarankan jika anda mempunyai ketidak cocokan dalam satu band sebaiknya dibicarakan langsung jangan ngedumel ga karuan dibelakang orangnya, tentunya dengan cara-cara yang baik dan melihat sikon yang sesuai agar tidak terjadi kesalahpahaman.
  • Kurang bisa mendengar pendapat orang lain : ini biasanya kelanjutan dari permasalahan no.2 . Lucu memang tapi ya begitulan manusia, kadang merasa benar sendiri dan terkadang ga mau kalah. Ya ketika orang lain menyampaikan pendapatnya tentang kita, baik dari segi permainan instrument, sound, arransemen, attitude dan lain sebagainya ada baiknya untuk dicerna dan dipikir lagi, apakah kita memang benar seperti sang komentator bilang ?. Kita tidak usah merasa diintimidasi atau menjadi malas karena toh itu pendapat ditujukan agar band yang didiami menjadi lebih baik dan nyaman untuk ditempati. Mmmmh walaupun terkadang pendapat mengenai musikalitas, performance dll seperti ini suka dijadikan senjata halus untuk mendepak seseorang dari band. Iya kan ? 
  • Hubungan pribadi antar personel : Apa mau dikata ya kalo orang udah jatuh hati pasirpun menjadi serasa merica. Ini sebenarnya hal yang rumit dan biasanya terjadi diantara dua insan dalam satu band yang sedang dimabuk miras. Biasanya Romeo and Juleha ini  ada komitmen "apapun yang terjadi diantara kita jangan sampai berpengaruh pada band" di awal hubungan cinta mereka. Tapi kita tau lah yang namanya hubungan pacaran ada kalanya ga harmonis kan, nah kenyataannya pada saat kedua (atau mungkin lebih ??) pasangan ini berantem otomatis suasana band pun menjadi ikut suram, mending kalo cepet damai atau kedua orang ini pandai bersandiwara untuk menjaga mood band. Tapi kalo duet maut ini ga bisa menjaga perilaku mereka ketika hubungannya ga harmonis ujungnya sudah bisa ditebak kalo ga salah satu dari mereka keluar ya dua dua nya ikut cabut dari band. Akhirnya personil yang tersisa linglung gara-gara kelakuan duet maut ini. Beruntung jika masih bisa mendapat penggantinya, kalo tidak ?? .. yaaa gulung tikar aja deh bray.
  • Memaksakan diri : Hal ini biasanya terjadi pada salah satu personel yang tidak sreg dengan genre musik yang band nya usung. Biasanya pada awal bergabung personel ini hanya ikut dan tidak bisa menolak dengan bebagai alasan, yang paling umum sih ya karena yang ngajak teman atau berspekulasi "jalanin aja dulu lah sapa tau entar cocok". Saya rasa ketika memutuskan untuk bergabung dengan band mungkin ada baiknya untuk mendengarkan dulu materi band itu sendiri. Kalo ngerasa cocok ambil kalu tidak ya tolak jangan sampe pas gabung dengan sebuah band dengan tapi kita sendiri enggan mejalaninnya. Hal ini berpengaruh pada mood band, males bangetkan liat personel ogah ogahan pas perform ato sekedar latihan di studio. Lebih baik engga sama sekali daripada merusak mood orang ditengah jalan.

Hal-hal yang kita anggap sepele justru seringkali membuat sebuah bencana besar. Ya kalo dibaratkan seperti pesawat terbang yang jatuh hanya gara-gara ada gajah nyempil di baling-balingnya.


So we can learn from everything we experience. I'm sure u agree with it :)

Good Luck


1 comments:

Ranascream said...

hahaha asli ieu mah experience hahaha... aslina tah menggunjing alias gibah yg most dangerous